Jakarta, suarabali.com – Anggota Komisi V DPR Nurhasan Zaidi menilai robohnya kontruksi proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Kayu Putih, Jakarta Timur pada Senin (22/01/2018) dini hari sebagai peristiwa yang memilukan terkait dengan program pembangunan infrastruktur pemerintah.
“Dulu di Cikampek, kemudian di Bogor, sekarang Jakarta. Sepertinya tidak ada keseriusan pemerintah dalam menangani kasus serupa,” ujar anggota Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur dan perhubungan ini di Jakarta, Senin (22/1/2018).
Dengan kasus ini, legislator dari PKS ini menyatakan Komisi V DPR akan tegas terhadap kasus ini. “Kita akan panggil kementerian terkait dan akan kami tindak tegas. Kita tidak ingin menambah korban serta mencoreng pencapaian infrastukrur Indonesia,” tegasnya.
Menurut dia, robohnya kontruksi jalan bukan yang pertama terjadi. Pada 16 November 2017, misalnya, kejadian serupa terjadi di Cikampek dan mengakibatkan macet parah. Berbagai kejadian tersebut membuat Nurhasan menyatakan geram dengan kementerian terkait.
Penyebab robohnya kontruksi LRT di kawasan Kayu Putih, Senin (22/1/2018) dini hari, masih diinvestigasi dan belum ada keterangan lebih lanjut. Nurhasan berpendapat, kecelakaan ini akibat proyek pembangunan dari pemerintah yang dilaksanakan serentak dan mengejar target.
“Saya menduga ada beban moral para pekerja akibat deadline yang diberikan mepet. Sehingga, penyelesaian di kejar-kejar, minim pengawasan dan menimbulkan risiko ketelitian dan kecelakaan yang besar,” tutur politisi asal dapil Jawa Barat itu. (Sir)