Papua, suarabali.com – Pasca Operasi penyelamatan yang dilakukan oleh TNI Polri terhadap warga yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)di daerah Banti dan Kimbely, pihak Dinas Sosial Kabupaten Mimika dibantu oleh personel Babinsa Kodim 1710/Mimika mendirikan tenda untuk para pengungsi yang dievakuasi dan tim medis di halaman Gedung Eme Neme Yauware.
Pasiter Kodim 1710/Mimika Kapten Inf Rustam yang mengkoordinir kegiatan ini mengatakan pendiriaan tenda dari dinas sosial ini untuk menindak lanjuti evakusi warga dari distrik Tembagapura yang beberapa waktu yang lalu disandera oleh kelompok KKB.
Pada evakuasi penyelamatan pertama sebanyak 344 warga pendatang dengan rincian dari Kampung Kimbely sebanyak 104 laki-laki, 32 perempuan dan 14 anak-anak serta dari Kampung Longsoran sebanyak 153 laki-laki, 31 perempuan dan 10 anak-anak sudah berhasil dan sampai di Timika dengan selamat.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa dua desa disandera oleh kelompok separatis atau KKB. Warga dilarang pergi dan dikurung didalam desa saja. Kejadian ini memaksa TNI segera menerjunkan pasukan khusus dan operasi senyap untuk menguasai kembali desa itu.
Pasukan penyerbu Parako Kopassus terdiri dari 13 orang, dibantu pasukan Raider 751 sebanyak 30 orang bergerak cepat menguasai Kimbely.
Sedangkan Tim ke 2 dari Taipur Kostrad bertugas menguasai desa Banti. Pada waktu koordinasi Jam “J” pada 07.00 telah berhasil dikuasai, Pangdam perintahkan bergerak menguasai pos pengamanan separatis TPN/OPM .
Kurang dari 2 jam seluruh medan berhasil dikuasai, kelompok separatis melarikan diri ke hutan.
Setelah seluruh wilayah dinyatakan aman, Pangdam XVII/Cenderawasih berkoordinasi dengan Kapolda agar segera mengirimkan Tim Evakuasi gabungan TNI POLRI. (Hsg)