Gianyar, Suarabali.co.id – Ketua Umumm Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta meminta para pengurus cabang olahraga (cabor) di Gianyar transparan dalam penggunaan anggaran agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
“Jadi, saya selaku ketum tidak memegang uang kas KONI. Semua sudah kita masukkan ke rekening cabor. Silahkan bisa dicek. Pergunakanlah dengan baik serta pertanggungjawabkan dengan baik. Karena kita menggunakan APBD melalui hibah yang penggunaannya diawasi inspektorat atau BPK dan BPKP,” kata Dewa Alit.
Dia menyampaikan hal itu saat workshop penyusunan program Latihan dan tes pengukuran pelatihan cabang olahraga di Villa Kori Maharani, Gianyar, Kamis (11/5/2023) lalu.
Untuk menghindari kesalahan pengelolaan keuangan, Dewa Alit juga mencanangkan program pelatihan administrasi keuangan.
“Kita juga akan berikan pelatihan administrasi keuangan dari BPKAD dan Inspektorat, sehingga kita bisa benar-benar transparan dalam mengelola keuangan. Kita juga berikan pelatihan pembuatan proposal dan cara membuat pertanggungjawabannya,” katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan KONI Gianyar berupaya meningkatkan prestasi keolahragaan di Kabupaten Gianyar.
“Setelah Porprov kemarin, kita evaluasi dan apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan prestasi keolahragaan. Setelah kita berbincang dengan cabor atau pelatih, ini kita buat agar kita punya dasar atau pedoman dalam menyusun program pelatihan bagi atlet dan tes pengukuran,” ujarnya.
Dengan program pelatihan yang baik dan pengukuran yang tepat, menurut dia, KONI Gianyar akan lebih mantap membawa atlet-atletnya berlaga di medan laga. Terlebih program pelatihan bagi pelatih tersebut diharapkan mampu memunculkan atlet-atlet potensial.
“Kedepan KONI Gianyar hanya akan mengirimkan atlet-atlet yang potensial untuk turun di berbagai pertandingan, terutama Porprov,” ujarnya.
Ada 65 pelatih dari 51 cabang olahraga di bawah naungan KONI Gianyar mengikuti pelatihan tersebut dengan mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Ketua panitia pelatihan I Made Erawan mengatakan workshop tersebut untuk meningkatkan kualitas pelatih dengan sport science. Agar pelatih mampu menyusun program latihan dengan baik serta dapat melaksanakan pengukuran pelatihan dengan benar. (Rls)