• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Kamis, 16 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Kemenpar Kenalkan Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Tabanan

by
Juni 25, 2018
in Nasional
0
Kemenpar Kenalkan Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Tabanan

Homestay rumah desa berupa homepod berbentuk rumah telur di Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Tabanan, suarabali.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkenalkan homestay rumah desa berupa homepod berbentuk rumah telur. Homepod ini diperkenalkan dalam Ulun Danu Beratan Art Festival ke-4 tahun 2018. Homepod ini dibangun di pinggir Danau Beratan.

Menurut Deputi Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, dengan menggunakan material bambu, homepod diharapkan dapat lebih mendekatkan wisatawan dengan alam. Meskipun sederhana, rumah ini terdiri dari dua lantai yang cocok untuk ditempati satu keluarga.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

“Pembangunan homestay rumah desa ini didanai oleh Kementerian Pariwisata sebagai percontohan. Untuk satu unit biayanya Rp 150 juta sudah termasuk genset. Ini tidak mahal untuk nomasic tourism,” ujar Pitana, Minggu (24/6/2018).

Pitana menambahkan, Kementerian Pariwisata yang mendukung penuh festival ini ingin lebih mengenalkan desa wisata dan objek wisata yang ada di Indonesia, termasuk yang ada di Tabanan.

“Maka dari itu, kita dirikan sebuah homestay dengan format bangunan yang ramah lingkungan. Bentuknya sederhana layaknya di desa, sehingga homestay tersebut disebut rumah desa,” ungkapnya.

Ulun Danu Beratan menjadi lokasi kedua yang dipilih untuk membangun homestay rumah desa ini. Kementerian Pariwisata sebelumnya sudah meresmikan homepod ini di Danau Toba.

Sementara, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti berharap homepod ini bisa menjadi inspirasi bagi industri pariwisata. Menurut dia, amenitas dalam bentuk homepod ini sangat cocok dengan karakter destinasi yang ada di Tabanan.

“Kami senang sekali Ulun Danu Beratan dibangun homepod rumah telur ini. Kami juga berencana akan membangunnya lagi di beberapa lokasi di Tabanan,” ungkap Ni Putu Eka Wiryastuti.

Pada festival ini, pihaknya berharap dapat menyedot pengunjung hingga 1,5 juta orang. Terlebih karena ada beberapa hal yang berbeda, yakni diisi dengan parade Gebogan Bunga khas kawasan Candikuning, penampilan tarian maskot Ulun Danu Beratan yakni Kecak Ulun Danu Beratan yang hanya dipentaskan pada event-event tertentu.

“Kalau Festival Tanah Lot saja bisa 3 sampai 4 juta, ya Ulun Danu Beratan pasti bisa seperempatnya-lah atau 1,5 juta,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan nomadic tourism adalah jawaban untuk mendongkrak jumlah amenitas pariwisata. Sekaligus mengimbangi pertumbuhan kunjungan wisatawan.

“Kami akan kembangkan nomadic tourism di beberapa daerah dan menyediakan fasilitas seperti karavan, glamping (glamorous camping), dan homepods bahkan seaplane,” ujar Menpar Arief Yahya.

Sesuai karakternya, yaitu nomadic, ketiga fasilitas tersebut juga bisa dipindah-pindah alias tidak permanen. Dengan begitu, nomadic tourism ini sangat cocok dikembangkan di daerah-daerah yang belum tersedia akomodasi seperti perhotelan atau homestay.

Menpar pun mendorong industri pariwisata untuk mengembangkan produk wisata nomadic tourism dan memasarkannya.

“Kita di Indonesia punya 17.000 pulau, 70.000 desa, ratusan destinasi indah. Kalau harus membangun hotel konvensional perlu waktu yang sangat lama. Homestay pun, menurut saya, masih kurang cepat. Maka, saya umumkan lagi bahwa saya akan memberikan insentif bagi orang yang masuk ke nomadic tourism,” tutur Menpar Arief Yahya. (*/Sir)

Previous Post

Tari Belibis dari Bali Akan Ditampilkan di Festival Budaya di Inggris

Next Post

Ini Laporan Gubernur Pastika tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017

Next Post
Ini Laporan Gubernur Pastika tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017

Ini Laporan Gubernur Pastika tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In