Agats, suarabali.com – Kementerian Kesehatan kembali mengirimkan bantuan kesehatan ke Kabupaten Asmat untuk memperkuat layanan kesehatan dalam rangka penanganan KLB campak dan gizi buruk di wilayah Asmat. Bantuan tersebut dalam bentuk 31 orang tenaga kesehatan dan pendukung operasional, 212 kilogram obat-obatan, dan perbekalan kesehatan.
Tenaga kesehatan yang diterjunkan terdiri atas dua dokter spesialis anak, satubdokter spesialis anestesi, satu dokter spesialis gizi klinik, satu dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tujuh dokter umum, sepuluh perawat, satu apoteker, satu ahli gizi, dan satu tenaga surveilans.
Sementara tambahan obat-obatan yang dikirimkan untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar, antara lain, ambroxol, amoksisilin, parasetamol, deksametason, dan vitamin.
Setibanya di Agats, tim Kemenkes mengikuti rapat koordinasi di Posko Satgas Kesehatan KLB Campak dan Gizi Buruk bersama berbagai pihak dari unsur TNI, Polri, Dinas Kesehatan, tokoh agama dan LSM. Pada kesempatan tersebut diharapkan agar status KLB Campak dan Gizi Buruk dapat segera berakhir.
Kepala Biro Komunnikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengatakan seluruh tenaga kesehatan yang dikerahkan Kemenkes rencananya ditempatkan di RSUD Agats dan beberapa puskesmas di sejumlah distrik yang masih sangat membutuhkan tenaga dan pelayanan kesehatan.
“Selama 10 hari bertugas di puskesmas dan RS, para tenaga kesehatan akan melakukan pengobatan massal, mengadakan kegiatan imunisasi, dan memberikan vitamin A dan layanan lainnya kepada warga di desa-desa,” katanya.
Pengiriman bantuan kesehatan ini merupakan gelombang ke-3 sejak pertama kali pengiriman pada 15 Januari 2018. Total bantuan kesehatan yang sudah dikirimkan Kemenkes ke Kabupaten Asmat sampai saat ini mencapai 106 orang tenaga kesehatan dan 589 kilogram obat-obatan, di samping PMT ASI dan bermacam perbekalan kesehatan. (Sir)