Argentina, suarabali.com – Angkatan Laut AS dilaporkan telah mendeteksi tanda titik panas (heat spot) didasar laut dalam yang diduga berupa obyek metalik atau benda logam seperti kapal selam pada kedalaman 70m, sekitar 300 kilometer di lepas pantai Puerto Madryn.
Pencarian untuk kapal selam Argentina yang hilang dan 44 awak anggotanya semakin tegang di tengah kekhawatiran kapal tersebut mungkin sudah kehabisan oksigen. Ini artinya susah membayangkan awaknya akan selamat karena tercekik kehabisan oksigen.
Tidak ada konfirmasi resmi dari Angkatan Laut Argentina apakah objek itu memang milik San Juan, namun sumber mengatakan kepada surat kabar Clarín bahwa sebuah armada berada disana yang dipimpin oleh korvet ARA Drummond yang telah diberi perintah untuk melanjutkan operasi “dengan kecepatan penuh” ke arah tempat benda itu terdeteksi
Pada tanggal 21 November, area pencarian berukuran 482.507 kilometer persegi (186,297 sq mi), sementara 15 pesawat dan 17 kapal secara aktif mencari daerah tersebut.
Kondisi cuaca dengan gelombang 3-4 meter, membuat pencarian kapal selam menjadi kian sulit dilakukan.
Pada tanggal 17 November 2017 diumumkan bahwa San Juan hilang kontak komunikasi selama lebih dari 48 jam dan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan telah diluncurkan sekitar 200 mil laut tenggara Teluk San Jorge.
Kontak tersebut hilang saat kapal selam tersebut berada dalam perjalanan dari pangkalan Ushuaia ke pangkalan Mar del Plata.
Juru bicara Angkatan Laut Argentina Enrique Balbi mengatakan dalam sebuah konferensi pers:
“Kami belum bisa menemukan, atau memiliki komunikasi visual atau radar dengan kapal selam.”
Protokol di Angkatan Laut Argentina menyatakan bahwa sebuah kapal selam harus muncul ke permukaan jika komunikasi hilang. Kapal selam tersebut mulai beroperasi pada tanggal 19 November 1985.
Setidaknya ada 44 orang yang berada di kapal selam yang hilang. Diantaranya adalah perwira kapal selam wanita Argentina pertama, Eliana María Krawczyk. (Hsg)