Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika terus melakukan langkah-langkah nyata untuk memulihkan pariwisata Bali pasca erupsi Gunung Agung. Kali ini, Pastika mengumpulkan 34 konsul jenderal (Konjen) yang ada di Bali. Pertemuan dilakukan di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (15/12/2017).
Kepada para perwakilan pemerintah negara-negara sahabat itu, Pastika menjelaskan keadaan Bali saat ini sudah aman dikunjungi wisatawan. Selama ini, menurut dia, informasi yang beredar terkait aktivitas Gunung Agung tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Sehingga, informasi itu berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Bali.
Untuk itu, Pastika meminta bantuan para konjen negara-negara sahabat untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada warga negaranya bahwa Bali aman dikunjungi.
“Pemberitaan di media, terutama media asing, sudah tidak sesuai dengan kenyataan. Mungkin, karena padanan bahasa yang kurang pas. Contoh, kegempaan itu mengacu pada getaran-getaran di gunung, bukan gempa bumi seperti yang diberitakan kebanyakan media. Begitu juga dengan sebutan erupsi yang pengertiannya hanya keluar asap putih atau abu. Jadi, saya harap Anda bisa ikut meluruskan pemberitaan kepada warga negara Anda,” ungkapnya.
Pastika juga mengatakan status ‘awas’ hanya berlaku untuk wilayah radius 8 kilometer di sekitar Gunung Agung. “Sedangkan daerah lain di Bali, di luar zona rawan bencana tersebut, dinyatakan aman dan tidak terdampak erupsi Gunung Agung,” imbuhnya.
Di Kabupaten Karangasem saja, kata Pastika, ada 52 desa dari 78 desa yang dinyatakan aman. Artinnya, sejumlah destinasi wisata di kabupaten itu tetap aman dikunjungi.
“Berita seperti ini, menurut saya, perlu disebarkan ke seluruh dunia agar wisatawan merasa aman berkunjung ke Bali,” jelasnya.
Mengenai kemungkinan bandara ditutup kembali akibat dampak abu vulkanik, Pastika mengatakan Bandara Ngurah Rai hanya tutup selama 2,5 hari dalam tiga bulan status Gunung Agung pada level ‘awas’. Jika terjadi lagi penutupan bandara, Pastika akan berkantor di bandara untuk memastikan semua yang telah direncanakan berjalan dengan baik.
“Semua organ harus berjalan dengan baik, termasuk transportasi, hotel, visa, dan imigrasi. Bahkan, saya minta para Konjen membuka desk di bandara untuk berkomunikasi dengan warganya. Kita harus buat mereka senang,” ungkapnya
Bahkan, jika Bandara Ngurah Rai kembali ditutup akibat erupsi Gunung Agung, Pastika mengatakan pemerintah daerah akan menanggung biaya hotel dan transportasi wisatawan ke bandara terdekat.
Pemerintah pusat, menurut dia, akan membantu Pemprov Bali jika Gunung Agung erupsi kembali seperti beberapa waktu lalu. Kementerian Maritim sudah menggelar rapat dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Ditjen Imigrasi terkait penanggulangan bencana vulkanologi jika bandara harus ditutup lagi. (Mkf/Sir)
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]