Denpasar, suarabali.com – Sejumlah organisasi Hindu di Bali mendeklarasikan Forum Komunikasi Krama Hindu Bali (Rumah Bali) di Aula Sekretariat PHDI Provinsi Bali, Minggu (29/7/2018). Deklarasi yang diikuti 20 krama Hindu Bali ini bertujuan untuk menyikapi tantangan yang akan dihadapi Bali pada masa mendatang.
Koordinator Forum Komunikasi Krama Hindu Bali, Agung Suryawan Wiranatha, mengatakan deklarasi ini sudah sejak lama direncanakan, tetapi baru kali ini bisa terwujud.
“Banyak permasalahan yang kita hadapi dan merupakan suatu tantangan besar. Sebanyak 20 organisasi krama yang hadir menyatakan diri untuk saling berkoordinasi, sehingga mampu menghadapi tantangan kedepan,” katanya.
Banyak persoalan yang menjadi topik pembahasan dalam deklarai forum tersebut. Di antaranya, Pemilu Legislatif 2019, peningkatan kesadaran politik, serta konsolidasi dan optimalisasi sumber daya politik Krama Bali untuk mewujudkan kepemimpinan yang mampu membawa aspirasi masyarakat Bali.
Masalah rekrutmen anggota DPD juga memperoleh perhatian khusus, karena cenderung mengabaikan representasi etnik, golongan, dan agama. Untuk itu, Suryawan Wiranatha menyerukan gerakan moral mengembalikan semangat pembentukan DPD dan memperjuangkan aspirasi Krama Bali.
Lebih jauh dia menjelaskan, forum tersebut mempunyai suatu idealisme yang sama, yakni menjaga Bali agar tetap ajeg. “Kita ingin menjaga kelestarian budaya, alam, dan meningkatkan kualitas kehidupan krama Bali, baik kesejahteraan maupun sumber daya manusia Bali,” katanya.
Organisasi yang tergabung dlam Forum Komunikasi Krama Hindu Bali ini adalah Paiketan Krama Bali, Puskor Hindunesia, Peradah Bali, Swastika Bali, Yayasan Dermawan Dharma, Golden Bali, Suara Tabanan, BPJ, Forum Advokasi Hindu Dharma, Forum Hindu Bersatu (Yayasan Dharma Yatra), Damuh Ngenteg Jagat, Forum Studi Majapahit, Mirah Delima Institut, Kelompok Diskusi Kesadaran-Yayasan Craddha, Love Bali Forum, Bali Land Watch/PDC, Aliansi Pemuda Hindu Bali, Mantra Subali, Satya Darma, Jagat Ngenteg Buleleng, Yayasan Craddha, dan Perkumpulan Pasraman Indonesia.
“Kita berharap dengan forum ini, kita lebih kuat dalam menyerap aspirasi masyarakat Bali. Terutama yang berkaitan dengan identitas Bali yang kita perjuangkan di pusat,” kata Ida Bagus Ketut Susena, Ketua Puskor Hindunesia. (Val)