Amerika, suarabali.com – Es di kutub mulai meleleh akibat perubahan iklim ekstrim di bumi. Permukaan laut naik drastis dan membuat ancaman serius menenggelamkan pulau-pulau.
Pemerintah membuat kemajuan yang lamban untuk mengurangi perubahan iklim. Para ilmuwan telah membuat skema drastis seharga $ 500 miliar yang gila untuk membekukan kembali benua kutub Arktik.
Dipimpin oleh fisikawan Steven Desch dari Arizona State University, sebuah tim yang terdiri dari 14 ilmuwan menyusun sebuah rencana untuk mengisi kembali es laut Arktik dengan menggunakan sepuluh juta pompa bertenaga angin. Ya betul, tidak salah, butuh 10 juta pompa air bertenaga angin.
Jurnal American Geophysical Earth’s Future menerbitkan studi mereka pada akhir Januari.
Strategi ini melibatkan disebarnya jutaan pompa bertenaga angin untuk mengirim air ke permukaan es Arktik selama musim dingin.
Secara teori, air itu kemudian akan membeku, menebalkan es sebelum musim panas. Desch mengatakan pompa bisa menambahkan sekitar tiga meter ke lapisan es laut saat ini. Jika es lebih tebal, dia berpendapat, itu akan bertahan lebih lama dan mengurangi bahaya es laut yang hilang sama sekali selama musim panas.
Abstraknya menyatakan bahwa Arktik sama sekali tidak memiliki es laut selama musim panas pada tahun 2030. Jika itu terjadi, lautan akan menyerap sinar matahari yang terpnatul – jadi mengisi kembali es dipermukaan laut sekarang adalah sebuah keharusan.
Makalah ini kemudian menyatakan bahwa kesepakatan Paris 2015 tidak akan cukup untuk menghentikan konsekuensi pemanasan global.
Desch mengatakan kepada Observer, “Strategi kami saat ini tampaknya memberi tahu orang-orang untuk menghentikan pembakaran bahan bakar fosil. Ini ide bagus tapi butuh lebih banyak dari itu untuk menghentikan es laut Arktik agar tidak lenyap. ” (Hsg)