DENPASAR, SUARABALI.COM -Status Gunung Agung, Karangasem Siaga, gelombang pengungsi terus meningkat. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 orang warga mengungsi dan tersebar di beberapa titik. Warga mengungsi atas inisiatifnya sendiri, selain atas arahan petugas. Warga di radius 7 kilometer dari kawah Gunung Agung memilih mengungsi sekalipun tidak ada arahan petugas karena khawatir akan letusan Gunung Agung secara tiba-tiba.
Berdasarkan data di Posko I Induk Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Rabu (20/9) malam Pukul, 24.00 Wita, jumlah warga yang mulai mengungsi sebanyak 130 orang.
Rinciannya, 16 orang dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih mengungsi ke Posko I Gedung Pertanian dan 64 orang dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih mengungsi ke Posko II di rumah kontrakan Tukad Bungbung, Desa Rendang. Selanjutnya 43 orang dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih dan Banjar Pure, Desa Sebudi, mengungsi ke Posko III di depan SMAN 1 Rendang. Sisanya 7 orang dari Banjar Batusesa mengungsi di Posko Balai Banjar Menanga Jangin.
Petugas di lapangan saat ini masih mendata warga yang mengungsi ke rumah kerabat yang dinilai aman. Selain itu, arus pengungsi diprediksi masih bertambah dan masih ditangani terkait transportasi menuju Posko Pengungsian. Selain yang sudah terpantau petugas, ada juga warga yang bergerak dari kediamannya ke keluarga dan kerabat yang berdiam di tempat yang lebih aman.
Kepala Pusdalops Bali I Gede Jaya Serataberana menjelaskan, petugas masih terus mendata warga yang terus bergerak dari kediamannya karena takut.
“Sekalipun radius 7 kilometer harus sudah steril, namun masih ada warga yang masih bergerak juga ke sana. Sebaliknya, warga yang di luar radius pun ikut bergerak keluar dari rumahnya, terutama di malam hari demi keamanan dan kenyamanan,” ujarnya.(arn)