Karangasem,Suarabali.com -Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pihak pengelola kawasan wisata Tulamben Karangasem untuk mengungsikan wisatawan asing yang saat ini masih berada di kawasan wisata. Perintah ini untuk menyusul status Gunung Agung yang dalam kondisi awas hingga saat ini.
“Saya minta pihak pengelola agar bisa mengosongkan wisatawan yang ada di Tulamben. Jangan ambil risiko, sebab kita juga tidak bisa memprediksi kapan Gunung Agung akan meletus dan letusannya seberapa besar,” ujarnya di Karangasem, Sabtu (30/9).
Kawasan wisata yang terkenal dengan panorama bawah laut dan view gunung itu selama ini memang digandrungi turis asing dari berbagai negara. Saat ini sekalipun kondisi Gunung Agung akan meletus, turis asing tetap membanjiri Tulamben yang lokasinya berada di timur Karangasem tersebut.
Banyak wisatawan batal berkunjung
Akibat status Gubung Agung, saat ini jumlah kunjungan wisatawan di beberapa lokasi wisata di Bali terutama Karangasem turun. Contohnya, tingkat hunian hotel dan vila di daerah Sidemen, Karangasem. Bahkan, beberapa tamu yang sudah bayar hunian untuk beberapa bulan ke depan akhirnya batal. Sejumlah tamu dari mancanegara yang sudah melakukan reservasi pemesanan kamar hotel dan vila ramai-ramai membatalkannya pasca-Gunung Agung dinaikkan levelnya menjadi awas.
Manajer Villa Barong yang berlokasi di Sidemen, Made Bagiarta, mengaku sejak tanggal 26 lalu banyak tamunya yang membatalkan pemesanan kamar.
“Beberapa tamu cancel pemesanan kamar. Alasan mereka karena status Gunung Agung awas dan diprediksi akan meletus. Mereka khawatir dengan keselamatan mereka. Padahal kita sudah menjelaskan kalau kawasan itu aman,” kata Bagiarta.
Bagiarta mengatakan, jumlah penurunannya cukup signifikan yakni mencapai 15 persen. “Angka penurunannya untuk sementara ini 15 persen. Kami tidak tahu ke depannya. Kalau masalah kerugian cukup besar, 90 persen tamu di sini asing. Mereka biasanya dari Eropa,” ujarnya.
Vilanya memang siap melakukan langkah evakuasi jika sewaktu-waktu Gunung Agung meletus. Meski berjarak 25 kilometer dari puncak gunung, Bagiarta mengatakan, pihaknya tak mau mengambil risiko.
Rupanya pembatalan tamu tidak saja dialami oleh hotel yang berada di wilayah Karangsem. Beberapa hotel dan vila yang ada di Seminyak, Canggu juga mengalami nasib yang sama. Salah seorang manajer vila di wilayah Canggu Kuta Utara, Arka mengaku, sudah banyak tamu yang batal ke Bali.
“Katanya mereka lihat di televisi asing berita tentang Gunung Agung yang akan meletus. Mereka batal ke Bali. Kalau di vila kami ada 8 tamu batal. Beberapa vila tetangga juga sama, semuanya batal,” ujarnya.
Dari konfirmasinya kepada sejumlah tamu mancanegara yang membatalkan pesanan, ia mendapat pengakuan jika Gunung Agung akan meletus dan mereka cukup khawatir akan hal itu.
“Ternyata di sini tidak berdampak tetapi orang bule sudah takut duluan. Mereka rata-rata sudah booking 1 minggu sampai 10 hari. Per malamnya Rp3,5 juta. Bayangkan saya harus refund mereka sampai Oktober nanti. Hitung saja kerugiannya. Ada juga yang menginap Desember minta di-refund,” beber dia. (Ade)