Denpasar, suarabali.com – Bahaya penyakit Tuberculosis (TBC) menjadi topik pembicaraan di acara Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang rutin digelar setiap pekan di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Minggu (25/3/2018) pagi.
Tampil sebagai orator dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya. Dalam orasinya, Ketut Suarjaya mengatakan Indonesia sebagai peringkat kedua kasus TBC setelah India. Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk membantu pemerintah dan melakukan pendekatan agar penderita TBC mendapat pengobatan.
Khusus di Bali, dr. Suarjaya mengestimasi ada 13 ribu penderita TBC. Namun, dari jumlah tersebut baru sekitar 26 persen atau 3 ribu kasus yang berhasil ditemukan dan diobati. “Jadi masih ada 10 ribu yang berpotensi menularkan,” ujarnya.
Sementara dr. Ni Luh Putu Eka Arisanti, dokter spesialis paru dari RSUP Sanglah, mengatakan penyakit TBC dapat menyerang organ lain dan menyebabkan kerusakan di organ tersebut. Selain itu, TBC berbahaya karena bisa menular kepada orang lain.
“Jadi, jika ada yang mengalami gejala batuk lebih dari seminggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan segera periksakan diri ke puskesmas,” kata dr. Eka merujuk gejala-gejala TBC.
Masih dalam orasinya, Eka mengatakan penyakit TBC menular melalui dahak yang positif terinfeksi kuman TBC. Oleh sebab itu, dia mengajarkan etika batuk, yakni menutup mulut dan hidung dengan tisu, lalu tisu tersebut dibuang di tempat semestinya. “Jika tak ada tisu, gunakan lengan baju bagian dalam,” imbuhnya.
Eka memastikan TBC bukan penyakit keturunan dan bisa disembuhkan dengan berobat secara teratur selama minimal enam bulan dan terus mengikuti saran dokter.
Dokter spesialis penyakit dalam RSPAD, dr. Agus Setyo Budi, SpPD mengajak instansi untuk proaktif memberantas penyakit TBC. Menurut dia, hal ini sejalan dengan target pencapaian MDGs. Dia meminta instansi kesehatan lebih tegas terhadap upaya pencegahan penularan TBC. Di antaranya, jika batuk lebih dari dua minggu pasien harus diisolasi dan diprioritaskan agar tidak menular di tempat keramaian.
Sementara Pjs. Bupati Klungkung Wayan Sugiada mengapresiasi peringatan Hari TBC. Dia berharap masyarakat mengikuti semua saran dokter yang berorasi di PB3AS. Menurut dia, masyarakat tak perlu takut berobat, karena obat TBC gratis. Dia juga mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan TBC.
Wayan Gede Mertayasa, dari kalangan masyarakat, dalam orasinya mendukung upaya pemerintah menuntaskan TBC. Menurut dia, TBC merupakan ancaman bagi negara. (*/Sir)
