Denpasar, suarabali.com – Ketua Federasi Serikat Kerja Bali (FSKB) Wayan Suyasa meminta pengusaha tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja (karyawan) menyusul lesunya industri pariwisata Bali pasca erupsi Gunung Agung.
“Coba kita pikir jernih. Selama ini, perusahaan juga sudah mendapatkan banyak keuntungan. Jadi, jangan hanya kejadian sekali ini langsung mengeluh dan lantas mengorbankan pekerja yang sudah loyal selama ini,” kata Wayan Suyasa di sela-sela acara Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (17/12/2017).
Untuk mengatasi masalah ini, menurut dia, serikat pekerja, para pengusaha, dan pemerintah harus duduk bersama. “Kita harus carikan win win solution. Sebab, 80 persen pendapatan warga Bali dari sektor Pariwisata, Jangan sampai banyak orang dikorbankan karena masalah ini,” tutur Wayan Suyasa, yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Badung,
Selain mencegah PHK massal, Suyasa juga meminta para pengusaha tetap menggaji karyawannya sesuai dengan UMP yang telah ditetapkan. “Jangan sampai ada penurunan, bahkan penundaan gaji, karena tidak sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.
Suyasa mengapresiasi langkah Gubernur Bali yang telah mengundang para Konsul Jenderal di Bali untuk menjelaskan kondisi Bali yang saat ini aman dikunjungi wisatawan.
“Peran masyarakat, terutama pengguna media sosial, sangat penting untuk menyebarluaskan berita positif tentang keadaan Bali,” tutupnya. (Mkf/Sir)
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]