Pakistan, suarabali.com – Seorang pria India yang punya kemampuan bak dukun hebat mengatakan bahwa dia melihat masa depan akan ada tsunami dan gempa bumi hebat yang terjadi 31 Desember 2017 besok di Samudra Hindia. Peringatan “ajaib” ini langsung membuat panik otoritas Pakistan.
Setelah peringatan hari kiamat, sekarang ada prediksi tsunami yang dahsyat dan itu telah menyebabkan kepanikan di lembaga Inter-Services Intelligence (ISI) dan Otorita Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Bumi (ERRA) di Pakistan.
Dukun pria India itu telah membuat prediksi tsunami dengan surat kepada Perdana Menteri Narendra Modi. Dalam suratnya, Babu Kalayil mengaku memiliki “mata ghaib” dan memperkirakan gempa besar akan menggoncangkan Samudera Hindia sebelum 31 Desember 2017.
“Gempa dahsyat ini bisa mengguncang seluruh pesisir kawasan benua Asia, apalagi efek ini bahkan akan menggantikan batas pantai laut, yang akan mempengaruhi 11 negara di India, China, Jepang, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Thailand, Indonesia, Afghanistan, Sri Lanka dan akan melanjutkan ke negara-negara Teluk juga,” kata Kalayil dalam suratnya.
Kalayil mengatakan “mata ghaibnya” membuat penerawangan di 20 Agustus 2017, melalui indra keenamnya. Dia menulis di kop surat “B.K. Research Association for E.S.P.” Surat itu dikirim ke Modi pada tanggal 20 September.
“Surat peringatan” ini gagal mendapat perhatian di India, namun telah mengirim “kecemasan hebat” di Pakistan, menurut BBC Urdu.
Setelah surat Kalayil, sebuah surat lain beredar di media sosial. Surat kedua dilaporkan dari pemerintah Pakistan dan menyatakan bahwa wakil ketua ERRA bertindak dan mengarahkan pejabat untuk mengikuti prosedur operasi standar.
“Sebuah laporan informasi telah diterima dari Ditjen Hubei, Intelijen Antar Dinas yang kemungkinan ada gempa berskala besar, seperti yang diramalkan, lokasinya di Samudra Hindia dalam waktu dekat yang dapat dengan cepat menggoncang wilayah kontinental Asia, termasuk Pakistan. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk membuat langkah serius agar departemen siaga dan mengurus bencana alam,” tulis surat tersebut.
“SOP tersebut akan diajukan ke wakil ketua ERRA pada hari Senin, 6 November.”
Keaslian surat oleh ERRA tidak dapat diverifikasi, namun The Express Tribune mengklaim bahwa hal itu bisa palsu, karena “ISI tidak ada hubungannya dengan ramalan malapetaka.”
“Prediksi ini tidak memiliki pembenaran ilmiah, walaupun, kami sedang mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari dampaknya. ERRA juga telah memulai pekerjaannya dengan menulis surat tersebut,” kata kepala Departemen Perhubungan Dr Ghulam Rasool kepada BBC Urdu.
Perlu diketahui, bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan akurat kapan gempa akan menghantam satu wilayah, atau kapan gempa akan membuat tsunami besar. Manusia baru tau jika gempa terjadi lalu apa efek dari hantaman gempa itu selama 1 jam kedepan. Jadi, tampaknya ucapan dukun dengan mata ghaibnya itu cuma sesumbar pepesan kosong belaka. (Hsg)