Elnard Peter
Jakarta, suarabali.co.id – Seorang konsumen ungkap sistem suspensi depan Toyota Innova bermasalah dan bisa menjadi pemicu kecelakaan.
Hal tersebut disampaikan seorang konsumen bernama Elnard Peter kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Pria yang kini tinggal di Cinere Depok ini menyatakan membeli Toyota All New Kijang Innova (Reborn) keluaran baru pada bulan Februari tahun 2021 dari Auto2000 Bintaro.
Peter membeli Toyota Innova saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Berlatar situasi pandemi, Peter membutuhkan kendaraan yang aman dan tangguh sehingga bisa mendukung mobilitas sehari-hari selama pandemi.
Sebagai seorang konsumen yang memahami dunia otomatif karena pernah bekerja di industri otomotif, pilihannya jatuh pada Toyota Innova yang dikenal sebagai kendaraan yang andal.
”Iya dong, siapa sih yang tak kenal Toyota Innova sebagai kendaraan tangguh untuk penggunaan sehari-hari. Itu alasan saya membeli Toyota All New Kijang Inova,” kata Peter yang hobi otomotif sejak remaja ini.
Namun bukan kenyamanan yang diperoleh, Elnard merasakan Innova miliknya memiliki masalah.
“Awalnya terasa stirnya atau sistem kemudinya bermasalah. Stirnya menarik ke satu sisi tetapi setelah disetel cenderung tidak mau lurus sehingga bikin cepat lelah mengendarainya. Saya merasa tidak nyaman, padahal awalnya saya menjatuhkan pilihan pada Innova karena dianggap andal,” ungkapnya.
Peter pun mencari tahu apa masalah di balik sistem kemudi Toyota Innova miliknya setelah unit diterima. Sebagai orang yang hobi otomotif ia mencurigai ada yang tidak beres pada keselarasan roda di bengkel terdekat dan menemukan bahwa ini unit kedua yang dibelinya dengan kondisi Sudut Steering Axis Inclination (SAI) yang tidak sesuai baku mutu produk.
Maka saat waktu Servis I tiba, ia membawa mobilnya ke Auto2000 Krida Cilandak. Peter menyampaikan keluhannya seputar Sudut SAI yang tidak memenuhi Spesifikasi Standar sehingga stirnya tak stabil
Namun pihak Auto2000 Krida menolaknya dengan alasan belum waktunya keselarasan roda diperika dan harus menunggu pada waktu Servis II.
Nah pada Servis II, Peter membawa mobilnya ke Auto2000 Bintaro. Masalah yang sama kembali ia sampaikan dan kondisi itu benar ditemukan.
Masalah kemudian ditindaklanjuti pada layanan Pemeriksaan Khusus (Klaim Jaminan Produk).
”Dari data hasil pemeriksaan di Auto2000 Bintaro terungkap bahwa SAI Toyota Innova milik saya tetap tidak memenuhi Spesifikasi Standar,” jelas Peter.
Berdasarkan repair manual Toyota All New Kijang Innova (TGN140R-MDTHKD), Baku Mutu Sudut SAI adalah minimal 10° 24’ (sepuluh derajat dua puluh empat menit) sampai maksimal 11° 24’ (sebelas derajat dua puluh empat menit). Itu dalam kondisi spesifikasi ban 205/65R16 yang terpasang pada velg 6Jx16 ET50 dan tekanan angin 33 PSI.
”Hasil pengukuran dari Auto2000 Bintaro, sudut SAI Innova milik saya tidak tidak mencapai 9° 55’, artinya tidak sesuai standar bahkan tidak umum buat Kendaraan Penumpang Kategori M1. Terjawab sudah masalah ini, namun permintaan saya produk diperiksa oleh staf Toyota Motor Corporation yang ditempatkan sebagai Advisor di PT. Toyota Astra Motor tidak dipenuhi,” terang Peter.
Atas permasalahan itu, Peter bahkan juga mengajukan pembelian sendiri komponen Lower Arm dan Upper Arm buatan Jepang senilai Rp16 juta seperti yang digunakan Toyota Innova di Malaysia kepada Auto2000 Bintaro untuk mengganti komponen bawaan Toyota Innova miliknya agar memperbaiki Sudut SAI. Ia yakin masalah itu ditimbulkan karena cacat pada komponen Lower Arm dan Upper Arm sesuai petunjuk Repair Manual produk dan referensi ISO 8855:2011.
Peter ingin mengendarai Toyota Innova dengan aman dan tenang karena menurutnya stir tak akan stabil bahkan akan membahayakan keselamatannya terutama saat berkendara di jalan tol.
”Namun anehnya permintaan saya ditolak Auto2000 Bintaro dengan dalih kondisi produk masih aman digunakan. Mereka meminta menunggu lagi karena permasalahan akan dieskalasikan kepada pihak distributor yang memberikan Jaminan Produk,” tutur Peter.
Merasa ada kejanggalan karena tak kunjung ada solusi, Peter kemudian meminta pihak Toyota membeli kembali Toyota Innova pembelian kedua miliknya.
”Saya tidak mungkin mengendarai kendaraan yang tak sesuai Spesisifikasi Standar yang ditetapkan Pemilik Merk atau Pencipta Produk. Jelas saya sangat khawatir akan keselamatan saya. Ingat keselamatan itu nomor satu,” tegas Peter.
Peter semakin khawatir saat mendengar dan membaca berita sejumlah kasus kecelakaan Toyota Innova. ”Silakan di browsing, banyak kecelakaan tunggal yang dialami Toyota Innova karena indikasi stir oleng di lintasan lurus dalam kecelakaan tinggi. Ini membuat saya semakin khawatir dan takut,” pungkas Peter.
Sementara itu Arie Hermawan, Manajer Public Relations Toyota Astra Motors saat dimintai tanggapan media melalui telepon menyatakan masalah keluhan konsumen sedang proses di pengadilan.
”Kami menghormati proses di pengadilan yang saat ini sedang berjalan,” kata Arie Hermawan melalui pesan Whatsapp. (*)