Mataram, suarabali.com – Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dianugerahi gelar Raja Penjaga NKRI oleh Datu Sila Dendeng Lombok H. Lalu Muhammad Putria selaku Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Penganugerahan gelar itu berlangsung di Makorem 164/WB, Jalan Lingkar Selatan No. 99, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (30/5/2018).
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dianugerahi gelar Raja Pemban Agung Yudhe Negare dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Ayuning Jagat. Sedangkan Kapolri Tito Karnavian dianugerahi gelar Pating Lage Muter Jagad dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Muter Jagat.
Pemberian gelar tersebut dilakukan saat kedua petinggi TNI dan Polri itu berkunjung ke Pulau Lombok dalam rangka Safari Ramadan bersama seluruh personel TNI – Polri se-Nusa Tenggara Barat. Gelar tersebut merupakan penghargaan tertinggi kepada kedua pejabat TNI-Polri sesuai dengan bidangnya.
Pemberian gelar itu merupakan pengukuhan sekaligus pengakuan masyarakat Lombok khususnya bahwa Panglima TNI merupakan pemimpin dalam menjaga kedaulatan dan kemartabatan negara, baik dari dalam maupun luar negeri. Sedangkan gelar yang diberikan kepada Kapolri, yakni sebagai pemimpin tertinggi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat seluruh nusantara.
Dalam petuah Sasak tentang menjaga keamanan yang berbunyi ‘peririq bale langgak gubuk gempeng bumi pair’ yang bermakna, bersama-sama dalam menjaga tanah air. Masyarakat Sasak sesuai dengan peninggalan leluhur bahwa dalam rangka menjaga keamanan itu harus bersinergi antara pemimpin dengan masyarakat. Tanpa kebersamaan dan sinergitas mustahil keamanan dapat terwujud.
Penganugerahan tersebut ditandai dengan pengalungan selendang dan hand bouquet yang disaksikan oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aslog Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dankops Brimob Irjen Polisi Rudi Sufahriadi, dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto. (*/Sir)