Aceh Tengah, suarabali.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso (Buwas) bertandang ke Aceh Tengah, Selasa (27/2/2018). Dalam kunjungan ini, Buwas memberikan arahan kepada masyarakat tentang bahaya produksi ganja yang merupakan salah satu jenis narkotika golongan 1.
Kedatangan Buwas ke Aceh Tengah disambut dengan prosesi adat dan tarian adat di aula Pendopo Bupati Aceh Tengah, Takengon. Buwas juga diangkat menjadi warga kehormatan dataran tinggi Gayo.
Dalam arahannya, Buwas mengatakan kehadirannya di wilayah ini untuk memberikan pengertian kepada masyarakat terkait program alternative development, dimana tiga wilayah di Aceh menjadi pilot project. Selain itu, Buwas juga menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya produksi ganja yang merupakan salah satu jenis narkotika golongan 1.
Kepala BNN mengatakan Aceh terkenal dengan komoditas kopi hingga ke mancanegara. Oleh sebab itu, Buwas berharap masyarakat Aceh dapat memaksimalkan produksi kopi Aceh dan tidak lagi menanam ganja.
“Meskipun banyak negara yang menyebutkan bahwa ganja di Indonesia memiliki kualitas terbaik, jangan pernah bangga dengan itu. Justru kita harus malu. Seharusnya, kita bangga dan justru harus memajukan kopi gayo Aceh yang terkenal di dunia,” ungkap Buwas.
Menanggapi pernyataan Buwas tesebut, Bupati Aceh Tengah Shabella Abu Bakar membenarkan tentang kopi yang menjadi komoditas utama Aceh. Hal itu dibuktikan dengan 80 persen penduduk Kabupaten Aceh Tengah merupakan petani kopi.
Dalam kesempatan tersebut, Shabella menyampaikan keinginan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memiliki BNN kabupaten/kota. Hal itu semakin dikuatkan dengan adanya program alternative development di Aceh yang memerlukan pengawasan ekstra demi menyukseskan program tersebut.
Dengan suksesnya program alternative development, dia berharap perekonomian Aceh akan meningkat dan masyarakat pun akan giat menanam tanaman produktif, khusnya kopi. “tentunya tidak lagi menanam ganja,” katanya. (Sir)