Denpasar, Suarabali.com – Tren kembali ke alam saat ini menjadi gaya hidup sehat masyarakat modern. Banyak cara ditempuh mereka untuk menyehatkan diri, seperti menjaga pola makan, pola hidup atau rajin berolahraga. Salah satu upaya menjaga pola hidup sehat yang sedang diminati masyarakat sekarang adalah mengonsumsi obat herbal.
Masyarakat lebih memilih obat herbal karena dipercaya lebih murah, berkhasiat serta lebih bersahabat dengan fungsi organ tubuh. Tak heran, banyak negara di luar sana berpacu dalam memproduksi obat herbal yang sebagian besar bahan-bahannya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sudah disediakan oleh alam. Amerika dan Taiwan merupakan contoh negara yang memproduksi obat-obatan herbal yang beredar di pasaran saat ini. Dan ternyata, bahan obat herbal ini diimpor dari Indonesia!
Salah satu obat herbal yang dimanfaatkan adalah daun mimba (azadirachta indica a. juss). Ternyata daun perdu yang hidup di tanah gersang ini mempunyai nilai ekspor yang fantastik di negeri Paman Sam dan negeri Formosa ini. Tanaman yang selama ini digunakan sebagai perindang ini punya nilai tinggi dikarenakan mempunyai segudang khasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Baik penyakit kulit, antikanker, antiinflamasi atau pun bahan komestik.
Sebanyak sepuluh ton daun kering mimba dari Bali siap menjelajah industri obat dengan nilai yang sangat fantastis, yaitu sekitar Rp. 260.000.000.
Sebelum diekspor, daun mimbar ini terlebih dahulu diperiksa oleh petugas POPT Karantina Denpasar Siti Nurbaya, SP pada Jumat (13/10). Hasil pemeriksaan menyatakan, daun-daun mimba ini bebas dari target serangga dan siap untuk diekspor ke Amerika dan Taiwan.
Wah, ternyata apa yang ada di sekitar kita, jika kita tahu dan mengerti kegunaan dan manfaatnya akan memberikan nilai lebih untuk menghasilkan rupiah. Mari kita kreatif melihat potensi alam kita untuk meningkatkan taraf perekonomian keluarga khususnya dan negara umumnya.(tjg)