Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menantang para event organizer (EO) terkenal Bali untuk menggelar banyak acara di Bali. “Saya tantang para EO Bali. Saya ingin bertemu para EO terkenal dan besar di Bali. Bikin banyak acara di Bali, datangkan banyak orang ke Bali. Dengan itu masyarakat dunia akan tahu kalau Bali itu aman,” ujar Pastika di Denpasar, Rabu (13/12/2017).
Pastika meminta para EO menggelar event besar untuk merangsang kunjungan wisatawan ke Bali pasca erupsi Gunung Agung. Sebelumnya, banyak pelaku usaha pariwisata di Bali mengeluhkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali merosot tajam akibat status Gunung Agung yang masih level IV (awas).
Kampanye tentang kondisi Bali yang sudah dilakukan di berbagai media. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. “Sekarang kita harus bikin banyak event di Bali. Datangkan banyak orang agar dunia tahu kalau Bali itu aman. Tidak perlu takut dengan Gunung Agung. Bali itu masih aman. Kalau Gunung Agung hanya berpengaruh terhadap 22 desa di Bali,” ujarnya.
Selain mengajak para EO di Bali untuk menggelar banyak acara, Pastika juga menyampaikan idenya kepada para stakeholders, yakni mengajak para pelaku usaha pariwisata foto selfie bareng-bareng di seputar Gunung Agung. “Para pelaku industri pariwisata, kalau bisa bikin foto selfie dengan latar belakang Gunung Agung,” ujarnya.
Kemudian, viralkan foto itu ke seluruh dunia. Perlihatkan Gunung Agung yang sedang meletus, tetapi tidak berbahaya dan aman untuk dikunjungi. Tentu saja dengan berbagai pertimbangan keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung lainnya. Ini dilakukan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Bali itu aman dan nyaman untuk dikunjungi siapa pun.
Pastika meminta agar anjloknya kunjungan wisatawan ke Bali menjadi perhatian bersama bagi pelaku pariwisata di Bali. Dia meminta para pelaku usaha pariwisata lebih aktif mendatangkan wisatawan ke Bali. Sebab, kata Pastika, pemerintah tidak bisa berbuat banyak, karena seluruh penggunaan anggaran sudah diatur sesuai mekanisme yang ada.
“Jangan berharap pada pemerintah untuk mendatangkan wisatawan ke Bali. Pengusaha pariwisata harus urunan dananya. Masa’ semua hotel bintang lima tidak mau bekerja,” sindirinya.
Pastika menolak keras permintaan penasihat Bali Tourism Boar (BTB) Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya agar pemerintah mengeluarkan dana taktis untuk melakukan promosi.
“Pemerintah tidak punya dana taktis. Dana taktis itu zaman Orde Baru. Sekarang sulit. Semua harus sesuai peruntukan,” ujar Pastika.
Pastika menegaskan pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak, karena tidak memiliki banyak uang. Sementara pihak pengusaha bisa melakukan banyak hal, karena tidak terikat dengan banyak aturan.
“Jangan berharap pada pejabat pemerintah. Karena pejabat itu dikerangkeng oleh aturan, diikat oleh aturan. Mereka bekerja berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK). Di luar itu, jangan berharap banyak,” ujarnya. (Ade/Sir)