Denpasar, suarabali.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengatakan peran perempuan, khususnya para istri pejabat, harus aktif dalam usaha pencegahan korupsi. Hal ini memosisikan peran perempuan sebagai pengawas eksternal yang sama kedudukannya dengan masyarakat yang harus ikut mengawasi jalannya birokrasi.
Basaria Panjaitan menyampaikan hal itu saat sosialisasi gerakan “Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)” di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (18/1/2018).
Hadir dalam sosialisasi itu istri Gubernur Bali, Ayu Pastika, Inspektur Provinsi Bali Dayu Sudikerta, para istri bupati dan walikota, serta istri para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
“Kita yakin dan percaya gerakan SPAK akan efektif dalam pemberantasan korupsi. Karena kita tahu bahwa hampir 50 persen penduduk Indonesia itu perempuan. Kajian kami, 80 persen pendidikan anak-anak itu diterima dari ibu. Kita inginkan para ibu mengajarkan kejujuran kepada anak-anaknya,” papar jenderal polisi bintang dua ini.
“Inilah nilai anti korupsi yang paling efektif, jujur dalam berfikir, jujur dalam bertindak. Para ibu juga akan bisa mengingatkan suami apabila membawa hasil bukan dari yang tidak biasanya,” imbuhnya.
Basaria mengatakan program SPAK yang mengusung tema “membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa” ini bukan merupakan organisasi masyarakat. Namun, merupakan forum komunikasi yang dengan kemauan sendiri akan melakukan perubahan.
“Ini bukan sekadar dibuat oleh KPK, namun berdasarkan kajian untuk pencegahan korupsi dengan mengajak seluruh perempuan menyatakan tidak atau menolak terhadap korupsi,” jelasnya.
Gerakan ini dimulai dari yang terkecil, yaitu diri sendiri, kemudian keluarga dan lingkungan pekerjaannya. Agen-agen SPAK ini memiliki kemauan dari diri sendiri, memiliki niat untuk memperbaiki pelayanan negara ini sebagaimana mestinya.
“Kalau tidak ada korupsi di Indonesia, maka tidak perlu membayar pendidikan dari terendah sampai tertinggi, juga biaya kesehatan akan bisa tercukupi,” paparnya.
Lebih lanjut, Basaria mengajak seluruh perempuan untuk ikut mengawasi dan memperbaiki tatakelola pemerintah yang sekarang supaya tidak ada celah-celah melakukan tindak korupsi.
Gerakan SPAK tersebut juga diisi dengan berbagai permainan yang dapat mendukung pemahaman terhadap anti korupsi. (Sir)