Badung, suarabalai.com – Hingga Rabu (24/1/2018), air masih menggenangi Jalan Dewi Sri, Lingkungan Legian Kelod, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Berdasarkan pantauan suarabali.comi, genangan air di jalan tersebut masih setinggi mata kaki orang dewasa. Para pengendara, khususnya sepeda motor, yang melintas di jalan tersebut harus ekstra hati-hati.
Nengah Sutama, warga di Lingkungan Legian Kelod, mengatakan air sempat masuk ke dalam rumahnya, Selasa (23/1/2018). Bahkan, sepeda motornya sempat terendam, karena ketinggian air yang masuk ke rumahnya sepinggang orang dewasa.
“Kalau di banding tahun lalu, banjir tak sampai masuk ke dalam rumah. Genangan air hanya di jalan ini,” katanya, Rabu (24/1/2018).
Menurut Sutama, banjir terjadi karena luapan Sungai Tukad Mati yang tak jauh dari rumahnya. Waktu hujan lebat turun, debit air Sungai Tukad Mati naik drastis hingga meluap ke permukiman di sekitarnya.
“Kalau tidak hujan deras, kemungkinan genangan air hanya sampai jalan ini. Biasanya kalau hari ini matahari terik, genangan ini akan surut,” jelasnya.
Nengah Soka, warga yang rumahnya juga di Jalan Dewi Sri Nomor 4, mengatakan banjir tahun ini lebih parah. Dia berharap agar pemerintah mengeruk Sungai Tukad Mati Legian. Sehingga, ketika terjadi hujan lebat turun, air tidak sampai meluap ke rumah warga.
“Banjir tahun ini lebih parah. Saya berharap pemerintah mengeruk Sungai Tukad Mati. Selain itu, jalan ini juga sebaiknya ditinggikan lagi agar air hujan tidak tergenang,” ujarnya.
Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Bali pada Senin (22/1/2018) sekitar pukul 23.15 WITA. Berdasarkan laporan Basarnas, banjir menggenangi Jalan Kerobokan, Perumahan Tegal Indah Permai, Jalan Tangkuban Perahu, Padang Kartika Gang Maruti, Perum Graha, Padang Indah, Jenggala Banjar Segara Kuta, dan Dewi Sri Legian. (Mkf/Sir)