KUTA, BALI- Banjir yang melanda kawasan Seminyak hingga Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, pada Minggu (22/12), memaksa sejumlah wisatawan asing dievakuasi menggunakan perahu karet. Banjir yang semakin meluas menyebabkan air menggenang hingga ke kamar-kamar villa, memaksa wisatawan untuk segera dievakuasi.
Imam, seorang wisatawan asal Makassar, mengungkapkan kesulitannya saat terbangun pagi-pagi hanya untuk menemukan air sudah merendam kamarnya. “Ya segini (menunjuk perut). Sudah bingung, dari pagi bangun tidur air sudah masuk,” ujar Imam, yang ikut dievakuasi dalam proses tersebut.
Banjir terparah tercatat di kawasan Dewi Sri, Kelurahan Legian, dengan ketinggian air mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Beberapa area lainnya, seperti Jalan Kresna, Jalan Pandawa, dan Jalan Dewi Ratih, juga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Tak hanya wisatawan, warga setempat juga terdampak. Banyak dari mereka terpaksa menunggu air surut untuk kembali ke rumah, sementara kendaraan pribadi juga terendam banjir.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya sungai Tukad Mati di sebelah barat kawasan tersebut. Hujan deras yang mengguyur Bali sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan volume sungai meningkat, sehingga air tak mampu tertampung dan meluap ke pemukiman.
Ketut Murdika, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, mengatakan bahwa evakuasi warga dan wisatawan terus berlangsung. “Evakuasi satu per satu kami lakukan. Memang banjir menggenang kawasan Seminyak dan Legian,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Sabtu (21/12) lalu menyebabkan banjir meluas di sejumlah titik, dan upaya evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan.