DENPASAR, suarabali.co.id – Direktur Utama PT SBDJ, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan
pembangunan Bali Urban Rail setelah melihat perkembangan sektor pariwisata di Tanah Dewata yang kian pesat setelah pandemi Covid-19.
Pembangunan Bali Urban Rail ini memiliki payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) No. 9/2024 tentang penugasan PT Jamkrida Bali Mandara dan SBDJ sebagai pelaksana dan penanggung jawab proyek.
Investasi awal proyek Bali Urban Rail and Associated Development mencapai US$10,8 miliar atau setara dengan Rp175 triliun. Dalam pelaksanaan proyek, perusahaan menetapkan PT Bumi Indah Prima (PT BIP) sebagai investor mitra dan pemimpin konsorsium proyek.
“Total nilai investasi dari 2 fase pertama adalah US$10,8 miliar, sedangkan untuk total 4 fase yang direncanakan adalah sebesar US$20 miliar,” ujarnya, Rabu (24/7/2024).
Dia melihat tingginya jumlah wisatawan di Bali tidak diimbangi kapasitas infrastruktur transportasi. Sehingga terjadi peningkatan jumlah kendaraan, tetapi ada pengurangan panjang jalan. Solusinya adalah dengan membangun sistem angkutan umum berbasis rel.
Di tahap awal, SBDJ akan membangun koridor infrastruktur transportasi berupa terowongan dan rel kereta bawah tanah, infrastruktur utilitas pendukung seperti telekomunikasi, tenaga listrik, air minum, sampah dan limbah serta pembangunan transit oriented development.
DENPASAR, Suarabali.co.id –