BALI, suarabali.co.id – Pemerintah Provinsi Bali mengupayakan pemerataan investasi dengan menawarkan potensi di luar kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kesenjangan pertumbuhan ekonomi antarwilayah di Pulau Dewata.
Selama ini, kawasan Sarbagita mendominasi investasi di Bali, terutama pada sektor tersier seperti akomodasi hotel, restoran, dan sektor pendukung industri pariwisata. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali menunjukkan, dari total investasi sebesar Rp28,10 triliun pada 2024, sekitar Rp14,22 triliun atau 51 persen terealisasi di Kabupaten Badung, pusat pariwisata Bali.
Kepala DPMPTSP Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya, menjelaskan bahwa pemerataan investasi antarwilayah dan sektor menjadi fokus utama pemerintah.
“Kami ingin mengurangi kesenjangan investasi antarwilayah dan sektor. Saat ini, investasi di sektor tersier mendominasi 68,33 persen, sementara sektor primer hanya 15,68 persen, dan sekunder 15,99 persen,” ujar Sumarajaya dalam forum Bank Indonesia di Denpasar, Selasa (14/1/2025).
Potensi Investasi di Luar Sarbagita
Beberapa kabupaten di luar Sarbagita menawarkan peluang investasi yang menjanjikan:
1. Kabupaten Jembrana
Pertanian: Manggis, semangka, pisang cavendish, pepaya, durian.
Perikanan: Udang vaname, ikan kerapu.
Ekonomi kreatif: Kain tenun, industri film, museum purba.
2. Kabupaten Buleleng
Perikanan: Ikan hias, perikanan budi daya, perikanan tangkap.
Pertanian: Kopi, durian, cengkih, manggis, anggur.
Industri pengolahan: Kopi, durian beku, hasil perkebunan.
3. Kabupaten Bangli
Perikanan air tawar: Ikan nila, gurame.
Pertanian: Jeruk, kopi arabika, bawang merah.
Peternakan: Ayam kampung, sapi, babi.
4. Kabupaten Klungkung
Perikanan: Rumput laut, ikan pindang, ikan tongkol.
Pertanian: Padi, kelapa, jagung.
Ekonomi kreatif: Teknologi dan startup, agribisnis.
5. Kabupaten Karangasem
Pertanian: Salak, jagung, kacang mete, manggis.
Perikanan: Udang galah, pabrik garam, pengolahan ikan.
Dorongan Bank Indonesia
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menekankan pentingnya mendorong investasi di sektor primer dan sekunder untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
“Pertumbuhan ekonomi Bali sangat bergantung pada konsumsi dan investasi. Iklim investasi cukup baik, tetapi aspek regulasi dan sosial ekonomi perlu ditingkatkan,” jelas Erwin.
Bank Indonesia juga mendorong Pemda memanfaatkan dana hibah internasional untuk studi kelayakan proyek, serta penguatan konsorsium perbankan untuk pembiayaan proyek strategis daerah.