• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Rabu, 16 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Bakal Ramai, Festival Omed-omedan Kembali Digelar di Jalan Sesetan

by
Maret 15, 2018
in Nasional
0
Bakal Ramai, Festival Omed-omedan Kembali Digelar di Jalan Sesetan

Festival Omed-omedan, tradisi budaya yang dilestarikan masyarakat di Banjar Kaja Sesetan, Denpasar. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, akan menggelar kegiatan tahunan ‘Sesetan Heritage Omed-omedan Festival (SHOF) 2018′ pada Minggu (18/3/2018) mendatang.

“Untuk tahun ini, tidak hanya mempersembahkan tradisi masyarakat Banjar Kaja, tapi juga melibatkan potensi kuliner masyarakat setempat,’ ‘ujar maestro omed-omedan, IGN Oka Putra, saat bertatap muka dengan Plt. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (14/3/2018).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Ngurah Oka mengatakan SHOF merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahun atau sehari setelah umat Hindu merayakan Nyepi. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi di Banjar Kaja.

Menurut dia, sesetan secara turun-temurun digelar sehari setelah Nyepi atau pada hari Ngembak Geni. Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi budaya tersebut dikemas lebih terarah dan teratur oleh pihak penyelenggara sehingga menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata.

“Walaupun demikian, tradisi budaya ini wajib dilakukan oleh banjar kami setiap tahunnya, karena tradisi atau budaya ini ada kaitannya dengan ritual keagamaan,” ujarnya.

Selain itu, SHOF selalu dirangkai dengan berbagai macam kegiatan, seperti pasar paiketan, kuliner, kegiatan seni dan musik, serta perlombaan lainnya. Untuk tahun ini, waktu pelaksanaan SHOF diperpanjang, mulai pukul 15.30 sampai 17.00 WITA, kini bertambah menjadi pukul 15.30 sampai 20.00 WITA.

“Jadi, kami mohon permakluman kepada Pemkot Denpasar dan kepada masyarakat yang akan melewati wilayah sesetan akan sedikit terganggu, karena ada penutupan jalan,” ungkapnya.

Plt. Wali Kota Denpasar Jaya Negara mendukung kegiatan tersebut. Sebab, ajang omed-omedan di Banjar Sesetan Kaja adalah tradisi yang turun-temurun dan patut dilestarikan.

“Saya mendukung kegiatan tersebut. Selain menjadi tradisi budaya yang satu-satunya di Bali, nantinya dengan dikemas melalui SHOF mampu menarik kunjungan wisatawan, khususnya di Kota Denpasar dan tidak melupakan pakem-pakem tradisi omed-omedan, agar masyarakat luas mengerti makna omed-omedan ini,” katanya.

Ketua Panitia SHOF 2018, I Nyoman Fizal Tri Lazuardi, mengatakan ajang SHOF 2018 akan dirangkai dengan berbagai macam kegiatan, seperti peken paiketan yang menjual produk UKM lokal sebanyak 110 pedagang, parade kesenian, parade band, lomba poster omed-omedan, dan lomba cak anak-anak yang diikuti 150 anak-anak.

Lantaran pelaksanaan SHOF 2018 di jalan raya, arus lalu lintas dialihkan dari selatan belok ke kanan di Jalan Saelus (selatan SMA Harapan). Sedangkan dari utara diarahkan ke Jalan Buton.

Sebab itu, saat acara SHOF berlangsung, warga yang melintas ke arah Jalan Sesetan agar mencari jalan alternatif, sehingga tidak terjebak kemacetan. “Lebih awal kami imbau warga untuk mencari jalan alternatif jika bepergian melewati Jalan Raya Sesetan, sehingga tidak sampai terganggu perjalanannya,” katanya. (Sir)

 

Previous Post

Ketua DPR Persilakan Masyarakat Ajukan Judicial Review Terkait UU MD3

Next Post

Menhut Diminta Keluarkan 3.000 Hektare Lahan dari Kawasan Hutan di NTT

Next Post
Menhut Diminta Keluarkan 3.000 Hektare Lahan dari Kawasan Hutan di NTT

Menhut Diminta Keluarkan 3.000 Hektare Lahan dari Kawasan Hutan di NTT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In