Buleleng, Suarabali.com – Dalam kunjungan kerjanya di Pulau Bali selama satu hari, Presiden Indonesia Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada sekitar 885 siswa di Kabupaten Buleleng, Bali. Pembagian kartu dilalukan pada acara bertajuk “Penyerahan Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan (PKH)” di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Selasa (26/09/2017).
Presiden Jokowi yang saat itu didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika memuji serta mengapresiasi dua siswa SMA Bali Mandara yang telah berhasil meraih medali emas dalam olimpiade Science di Los Angeles Convention Center, Amerika Serikat.
Kedua anak berprestasi itu adalah Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima Putra yang berhasil menyisihkan 78 peserta dari seluruh dunia dengan penelitiannya berupa alat untuk memprediksi cuaca dalam radius 10 km. Capaian itu menurut Jokowi telah mengharumkan nama Indonesia, Bali, khususnya Buleleng yang selalu menjadi perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Saya percaya anak-anak di sini semua pintar-pintar, keadaan wilayah Buleleng yang panas dan lebih terbelakang daripada wilayah lain di Bali jangan dijadikan alasan untuk tidak berprestasi, apalagi pemerintah sekarang sudah memfasilitasi pendidikan dengan sangat baik,” ujar Jokowi.
Pembagian kedua kartu itu menurutnya adalah sebuah upaya pemerintah untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak Indonesia, serta perlindungan sosial bagi para keluarga prasejahtera. Jokowi berpesan kepada seluruh peserta penerima KIP dan PKH, agar menggunakan kedua fasilitas itu dengan sebaik-baiknya.
“Silakan buat beli keperluan sekolah, dan keperluan rumah tangga, jangan digunakan untuk beli pulsa atau beli rokok suaminya,” ujarnya disambut tepuk tangan semua hadirin.
Sebelumnya, Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa melaporkan, jika pendistribusian KIP dan PKH di Singaraja ini adalah program pemerintah untuk pemerataan pendidikan di Indonesia serta menyejahterakan keluarga Indonesia. Besaran bantuan yang didapatkan para pelajar penerima bantuan ialah sebesar Rp 450 ribu per tahun untuk yang berada di tingkat SD, Rp 750 ribu bagi yang berada di tingkat SMP, dan Rp 1 juta bagi pelajar SMA atau SMK.
Sementara untuk PKH, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 1.890.000 bagi tiap penerima. Dana total yang tersedia dalam kartu PKH itu dapat diambil sebanyak empat kali melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah.
“Di dalam PKH ada anggaran Rp 1.890.000. Itu dipakai untuk pendidikan anak dan keperluan gizi anak-anak,” ujar Jokowi.(mkf)