• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 15 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Atasi Musim Kemarau dengan Alat Pemanen Air Hujan

by
Januari 27, 2018
in Nasional
0
Atasi Musim Kemarau dengan Alat Pemanen Air Hujan

Alat pemanen air hujan. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Mataram, suarabali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, sedang melakukan uji coba teknologi pemanen air hujan. Teknologi ini diharapkna bisa menjadi solusi mengatasi krisis air bersih pada saat kemarau.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima Sarafuddin mengatakan alat dengan teknologi pemanen air hujan awalnya diciptakan oleh dosen magister sistem teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Agus Maryono. Alat itu kemudian dikembangkan tim UGM dan telah diterapkan di Imogiri, Kali Code, (Yogyakarta), dan Deles (Klaten).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

“Sekarang kami yang melakukan uji coba di kantor,” kata Sarafuddin seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/1/2018).

Dia menjelaskan alat tersebut akan berfungsi selayaknya waduk penampung air. Ketika hujan turun dengan deras, alat akan menampung limpahan air melalui talang air yang sudah terpasang. Air yang tertampung akan diolah dengan sistem penyaringan halus guna menyaring berbagai polutan yang terlarut di dalamnya sebelum digunakan.

Sarafudin menambahkan, ada semacam bola seperti bola pingpong yang dipasang pada alat tersebut, sehingga air hujan yang pertama kali turun bisa dikeluarkan dan digantikan dengan air hujan berikutnya.

Air hujan yang pertama kali turun biasanya masih mengandung banyak kotoran dan tidak layak. Setelah melalui berbagai proses sterilisasi, air hujan akan dialirkan menuju tempat penampungan berkapasitas 2.000 liter.

“Alat pemanen hujan itu akan makin lengkap jika bersanding dengan sumur resapan. Fungsinya untuk menampung kelebihan air hujan yang sudah tidak mampu ditampung sehingga tidak terbuang percuma ke sungai,” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, penggunaan alat pemanen hujan tersebut juga punya aturan main. Pada minggu pertama dan kedua musim hujan, jangan masukkan air hujan karena atap masih sangat kotor dan penuh debu ketika musim kemarau.

Operasional alat bisa dimulai pada minggu ketiga atau keempat memasuki musim hujan. Pada saat musim hujan, air juga sebaiknya tidak langsung dimasukkan tangki. Biarkan air hujan membersihkan genteng terlebih dahulu pada 10 menit pertama.

Untuk keperluan air minum, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji laboratorium terkait dengan kandungan mineral dan higienitasnya.

“Air hujan tidak mengandung bakteri e-coli. Akan tetapi, dari sisi kandungan mineral, kualitas air sumur lebih baik karena air hujan tidak mengandung mineral,” kata Sarafuddin. (Sir)

Previous Post

Pemuda Pulau Lembongan dan Ceningan Dirikan Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Next Post

Kapolda Bali Buka Lomba Menembak Reaksi

Next Post
Kapolda Bali Buka Lomba Menembak Reaksi

Kapolda Bali Buka Lomba Menembak Reaksi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In