Amerika, suarabali.com – Baru-baru ini, smartphone telah dijuluki sebagai salah satu penemuan paling signifikan abad ke-21 – dan untuk beberapa alasan bagus. Tanpa diragukan lagi, mereka telah mengubah cara kita menjalani hidup kita dengan beberapa cara.
Sayangnya, ini juga berarti membawa beberapa efek negatif. Sebenarnya, ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bagaimana smartphone bisa memicu berbagai kondisi kesehatan akibat kecanduan depresi hingga rasa sakit kronis.
Dan konsekuensi kesehatan terbaru yang terkait dengan penggunaan smartphone yang berlebihan adalah kebutaan sementara.
Sebuah laporan yang diterbitkan di ‘New England Journal of Medicine’ menyatakan bahwa dua wanita di Inggris didiagnosis menderita kebutaan akibat terlalu banyak penggunaan smartphone, terutama di malam hari.
Kedua wanita tersebut menggambarkan bahwa mereka mengalami kesulitan penglihatan memakai satu mata meski kejadiannya bersifat sementara.
Masalah mata kehilangan visual monokuler transien dan gejalanya adalah membawa beberapa ciri.
Hanya satu mata yang menjadi buta.
Kerugian penglihatan hanya sementara, biasanya berlangsung hanya selama 15 menit. Biasanya hal itu terjadi hampir di malam hari.
Dalam kasus kedua wanita tersebut, mereka menjalani tes yang berbeda, termasuk pemeriksaan kardiovaskular dan pemindaian MRI namun tidak ada yang salah dengan mereka.
Kemudian seorang spesialis mata melihat mereka dan menentukan masalahnya dengan bagaimana mereka secara teratur memeriksa ponsel mereka. Kedua wanita itu sebenarnya memiliki kebiasaan yang sama untuk memeriksa hape sebelum tidur.
Sebelum mereka tidur, mereka akan memeriksa telepon mereka. Mereka akan melakukan hal yang sama lagi setelah bangun tidur.
Mereka berbaring di satu sisi dan satu mata ditutupi bantal atau ditutup, sementara yang lainnya terbuka untuk melihat telepon mereka.
Setelah pemeriksaan khusus ini, kedua wanita tersebut akan mengalami kehilangan penglihatan sementara di mata kanan mereka, yang merupakan mata yang mereka gunakan untuk melihat telepon mereka.
Awalnya, kehilangan penglihatan hanya akan terjadi dua sampai tiga kali seminggu. Tapi kemudian itu menjadi rutin sehari-hari.
Ketika pasien wanita membicarakan hal ini dengan spesialis mata di London, dia dan rekan-rekannya berteori bahwa kebutaan disebabkan oleh penyesuaian cahaya yang tidak merata yang terjadi antara ‘mata di telepon’ dan ‘mata di bantal’.
Mata kita memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan berbagai tingkat cahaya. Namun, ketika kita melihat dengan ponsel kita dengan satu mata dan yang lainnya masih dalam kegelapan, ini bisa berakibat pada “pemutihan diferensial photopigment,” yang kemudian meniru mata yang kita gunakan untuk melihat ponsel kita sehingga hilang.
Kebutaan sementara memang sangat menakutkan, tapi ini tidak berarti kita harus meletakkan telepon berharga kita. Sama seperti semua hal lainnya, kita harus tahu bagaimana menggunakannya secara tepat. (Hsg)