Karangasem, suarabali.com – Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Devy Kamil Syahbana mengatakan, dampak abu vulkanik ada dua macam. Dia menjelaskan, jangka panjang dampak abu vulkanik ini bisa jadi investasi.
“Kalau jangka panjang ini abu vulkanik bisa menjadi satu investasi. Kedepannya ini menjadi tanah yang subur makanya banyak masyarakat yang tinggal disana,” ujarnya di Karangasem, Sabtu (2/12/2017).
Untuk bisa membalikkan tanah tersebut tergantung dengan lamanya erupsi Gunung Agung.
“Abu-abu ini akan terbawa hujan dan terserap oleh tanah mineral yang datang dari perut bumi. Dimana dia mengangdung zat yang dibutuhkan agar tanah itu menjadi subur,” ungkapnya..
Sementara itu dampak jangka pendek yaitu semua tanaman mati perlahan-lahan bahkan bisa hangus.
“Material abu ini dampaknya dalam jangka pendek ya dapat bisa merusak tanaman bahkan bisa menghanguskan bila dalam jarak relatif dekat dengan kawah,”jelasnya.
Selain itu juga bisa merusak lahan pertanian, dan pastinya menganggu pernafasan bila kehirup manusia.
“Ketika ada abu vulkanik kami harapkan masyarakat dapat selalu membawa masker, kacamata dan berpakaian panjang,” imbaunya.
Abu vulkanik ini dalam pertikelnya bersifat korusif dan bahaya untuk kulit mata dan sistem pernafasan. “Kalau kehirup ini bisa menimbulkan penyakit ispa,” pungkasnya. (Dsd/Tjg)